Anotasi karya Astronomi Islam (1970-1980)

11 Maret 2012

1973, Waktu2 Shalat dan Puasa di Pelbagai tempat di Permukaan Bumi, artikel ini ditulis oleh H. Basit Wahid dan dimuat dalam majalah Suara Muhammadiyah, No. 20 Th. Ke-53. Tulisan ini menjelaskan secara detail persoalan waktu. Menurutnya, kaum muslimin seharusnya tidak menggunakan Greenwich Mean Time (GMT) tetapi menggunakan Mekah Mean Time (MMT) atau Sa’ah Mu’addalah al-Makiyyah.

1974, Shalat dan Puasa di Daerah Kutub, buku ini ditulis oleh Saadoe’ddin Djambek salah seorang pembaru pemikiran hisab di Indonesia. Buku ini menguraikan persoalan salat dan puasa di daerah yang letaknya jauh di selatan atau utara khatulistiwa (daerah abnormal). Buku ini sangat menarik untuk dibaca karena persoalan yang dibahas selalu aktual diperbincangkan.

1975, Hisab Wujudul Hilal dengan Ufuq Haqiqy jalan Menentukan Tanggal Satu Bulan Qamariyah, artikel ini ditulis oleh A. Djihaz Alfairuzi dan dimuat dalam majalah Suara Muhammadiyah, No. 18 Th. Ke-55, September II, 1975. Tulisan ini menjelaskan dalil-dalil yang terkait dengan hisab. Menurutnya hisab cenderung pada ilmu, sedangkan rukyat cenderung pada urf. Oleh karena itu yang lebih relevan dijadikan pedoman adalah jalan ilmu (hisab). Menurutnya pula hisab yang bisa dijadikan pedoman dalam penentuan awal bulan kamariah adalah hisab wujudul hilal dengan ufuk hakiki.

1976, Ibn al-Syathir Falakyyun Arabyyun min al-Qarni ath-Thamin al-Hijry/ar-Rabi’ ‘Asyar al-Milady (Ibn al-Syathir An Arab Astronomer of the Fourteenth Century, buku ini merupakan kumpulan artikel yang mengkaji pemikiran Ibn al-Syathir diedit oleh E.S. Kennedy & Imad Ghanem dan diterbitkan Aleppo University Publication, 1976. Buku ini terdiri dua bagian, bagian pertama menjelaskan tentang biografi Ibn al-Syathir yang ditulis dalam bahasa Arab dan Inggris, sedangkan bagian kedua menjelaskan pemikiran Ibn al-Syathir yang ditulis dalam bahasa Jerman, Perancis, dan Inggris.

1977, The First Visibility of the Lunar Crescent, artikel ini ditulis oleh Frans Bruin dari American University Beirut-Lebanon dan dimuat dalam Vistas in Astronomy, vol. 21, 1977, halaman 331-358. Pada bagian pertama Bruin mendiskusikan teori visibilitas hilal yang dikembangkan para ahli falak periode awal, seperti al-Khawarizmi, Ibn Maimon, dan Thabit bin Qurra, sedangkan pada bagian kedua menampilkan teori visibilitas hilal yang terdapat pada Surya Siddhanta, Panca Siddhantika, dan Opus Astronomicus karya Al-Battani.

1979, On The Crescent’s Visibility, artikel ini ditulis oleh S. Kamal Abdali dan dimuat dalam jurnal al-Ittihad, Vol. 16, Nov, 1-2 (1979). Artikel ini berusaha menjelaskan tentang teori imkanur rukyat. Menurutnya untuk membangun teori imkanur rukyat yang dapat dijadikan pedoman dan solusi dalam penetapan awal bulan kamariah diperlukan riset yang berkesinambungan. Selama ini teori imkanur rukyat yang berkembang lebih bersifat parsial.

1979, Astronomi Penentuan Waktu, artikel ini ditulis oleh Bambang Hidayat direktur Observatorium Bosscha ITB dan dimuat dalam buku Tahun Baru Hijrah diterbitkan oleh Lembaga Pembinaan Keagamaan Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Dalam uraiannya, Bambang Hidayat mencoba menjelaskan peranan astronomi dalam penentuan awal bulan kamariah atau Kalender Islam. Menurutnya, Kalender Islam yang terdiri 12 bulan ditentukan berdasarkan “konvensi”. Karena itu astronomi sangat berkepentingan untuk berperan dalam merumuskan konsep awal bulan.

1980, International Symposium on the Observatories in Islam 19-23 September 1977, buku ini merupakan kumpulan makalah hasil simposium yang diedit oleh M. Dizer. Buku ini berisi empat bagian. Bagian pertama dan kedua menjelaskan perkembangan observatorium di Turki dan Mesir, sedangan bagian ketiga dan keempat menguraikan tentang aktivitas falak dan peralatan yang digunakan di berbagai belahan dunia untuk menentukan waktu salat.

Sumber : Susiknan Azhari, Ensiklopedi Hisab Rukyat, Cet. II, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2008.
Sumber Foto : Dokumen Museum Astronomi Islam

One Response to “Anotasi karya Astronomi Islam (1970-1980)”

  1. siknanazmi says:

    Thanks for your attention.

Leave a Reply