Hasil Muzakarah Awal Ramadan 1441 H jatuh Jumat 24 April 2020

12 April 2020
Pada hari Rabu 23 Rajab 1441/18 April 2020 yang lalu diselenggarakan Majelis Mudzakarah Memperkokoh Persatuan Umat untuk Kemajuan Peradaban Islam Indonesia  di Aula Lantai 2 Gedung Sekolah Islam Al-Azhar Jakarta. Kegiatan tersebut dihadiri berbagai instansi dan ormas Islam sekitar Jakarta dengan menghadirkan narasumber Prof. Dr. Susiknan Azhari, Dr. Moedji Raharto, Drs. H. Slamet Hambali, M.Si, H. Syarif Ahmad Hakim, dan M.H, Ismail Fahmi, S.Ag. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mempererat tali silaturahim dan persatuan antar umat Islam, memaparkan berbagai kriteria dalam menentukan awal bulan kamariah di Indonesia, dan mendeskripsikan penentuan awal Ramadan,  Syawal 1441, awal Zulhijah 1441, dan awal Muharam 1442. Dalam pemaparan semua narasumber sepakat bahwa berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan kriteria hisab hakiki wujudul hilal dan visibilitas hilal MABIMS awal Ramadan 1441 jatuh pada hari Jumat Kliwon 24 April 2020, awal Syawal 1441 jatuh pada hari Ahad Kliwon 24 Mei 2020, awal Zulhijah 1441 jatuh pada hari Rabu Wage 22 Juli 2020, dan awal Muharam 1442 jatuh pada hari Kamis Pon 20 Agustus 2020. Hasil Muzakarah ini akan disampaikan kepada Menteri Agama RI sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan awal Ramadan 1441, awal Syawal 1441 H, awal Zulhijah 1441, dan awal Muharam 1442 H. Khusus awal Ramadan 1441 secara teori terjadi perbedaan. Namun bagi pengguna rukyat masih menunggu hasil rukyat. Sekiranya nanti cuaca hujan dan hilal tidak terlihat di seluruh Indonesia apakah akan menetapkan awal Ramadan 1441 sesuai kalender Islam yang telah ditetapkan atau mengikuti realitas empiris? Inilah tantangan bagi Menteri Agama dalam sidang Isbat awal Ramadan 1441 H nanti. Selama dialog tampak bahwa kehadiran kalender Islam yang mapan merupakan impian umat Islam. Para peserta berpendapat perbedaan dalam menentukan awal Ramadan dan Syawal mengakibatkan umat Islam tidak kompak dan berdampak pada kegiatan-kegiatan yang lain. Oleh karena itu para peserta merekomendasikan agar disusun visi bersama untuk mewujudkan penyatuan kalender Islam sehingga perbedaan dalam menentukan awal bulan kamariah, khususnya awal Ramadan dan Syawal dapat diakhiri. Dalam pertemuan ini juga mengharapkan Al-Azhar berperan aktif dan  menjadi jembatan untuk mewujudkan kalender Islam pemersatu.
Sumber Foto : Dokumen Museum Astronomi Islam.