Gerhana Bulan 2013
Bila kedudukan Matahari berada dekat dengan titik simpul (titik potong) orbit Bulan terhadap ekliptika, maka kondisi tersebut merupakan tanda bahwa akan datang fenomena gerhana Bulan maupun gerhana Matahari. Secara ringkas kondisi tersebut dinamakan sebagai musim gerhana. Siklus kehadiran musim gerhana antara 5 hingga 6 bulan, setahun gerhana rata – rata 346.62 hari. Pada tahun 2013 terdapat dua musim gerhana, pada musim gerhana pertama akan berlangsung secara berurutan Gerhana Bulan Sebagian 25 – 26 April 2013 (GBS 25-26April 2013), kemudian gerhana Matahari Cincin-10 Mei 2013 dan diakhiri dengan Gerhana Bulan Penumbra 25 Mei 2013 (GBP-25 Mei 2013). Sedangkan pada musim gerhana kedua akan berlangsung secara berurutan Gerhana Bulan Penumbra 18 Oktober 2013, Gerhana Matahari Hibrida 3 November 2013 (GMH 3 November 2013). Jadi pada tahun 2013 terdapat 3 (tiga) gerhana Bulan dan 2 (dua) gerhana Matahari Gerhana.
GBS – 26April 2013
GBS – 26April 2013 dapat disaksikan di wilayah Indonesia, Asia Tenggara, India, Cina, Arab Saudi, Negara- Negara Timur Tengah dan Afrika.
GBS – 26April 2013 merupakan gerhana bulan ke 65 dari 72 gerhana bulan dalam seri Saros 112. Di Indonesia Gerhana Bulan ini bertepatan dengan pertengahan Jumadil Akhir 1434 H berlangsung pada hari Jum’at dini hari tanggal 26 April 2013 dan dapat disaksikan dari seluruh wilayah Indonesia:
Secara ringkas jadual gerhana Bulan Sebagian pada hari Jum’at dini hari tanggal 26 April 2013 adalah sebagai berikut:
Pada jam 01:04 wib Bulan mulai memasuki penumbra Bumi, fase gerhana bulan penumbra dimulai. Sekitar 1 jam 50 menit kemudian yaitu pada jam 02:54 wib Bulan mulai memasuki umbra Bumi, pertanda fase gerhana Bulan Sebagian dimulai. Pada jam 03:07 wib Bulan berada dekat dengan sumbu umbra Bumi, merupakan pertanda gerhana Bulan Sebagian mencapai maksimum. Pada jam 03:21 wib Bulan meninggalkan kawasan Umbra Bumi, tanda gerhana Bulan sebagian berakhir dan gerhana Bulan memasuki fase gerhana Bulan Penumbra kedua. Fase gerhana Bulan Penumbra kedua akan berakhir pada jam 05:11 wib, saat Bulan meninggalkan kawasan penumbra Bumi. Tanda seluruh rangkaian gerhana Bulan Sebagian GBS – 26 April 2013 telah selesai dan permukaan Bulan menerima sorot cahaya Matahari secara penuh tanpa ada halangan planet Bumi. Fase Bulan Purnama berlangsung tanggal 26 April 2013 pada jam 02:57 wib, sekitar 3 menit setelah momen gerhana Umbra dimulai pada jam 02:54 wib.
Pada umumnya seluruh wilayah Indonesia dapat menyaksikan gerhana bulan sebagian tersebut. Di Indonesia wilyah timur (Samarinda, Manado, Gorontalo, Mamuju, Makassar, Kendari, Ternate, Ambon, Sorong, Jayapura, Kupang) tidak dapat menyaksikan momen akhir gerhana bulan Penumbra karena Bulan sudah terbenam sebelum momen gerhana Bulan Penumbra selesai. Misalnya di Bandung GBS dapat disaksikan dari awal hingga akhir pada saat kedudukan Bulan dengan tinggi +43 derajat (pada jam 02:54 wib) hingga +36 derajat (pada jam 03:21 wib). Ternate dengan tinggi +21 derajat (pada jam 02:54 wib) hingga +15 derajat (pada jam 03:21 wib).
GBS – 26 April 2013 bersamaan dengan momen Bulan menyeberang ekliptika menuju selatan ekliptika, titik potong orbit dengan ekliptika berada di Selatan rasi Virgo (12 derajat timur bintang terang Spica). Lama gerhana Bulan Sebagian sekitar 27 menit (dari jam 02:54 wib hingga jam 03:21 wib), pada gerhana Bulan Sebagian mencapai maksimum , sekitar 1.47% bundaran Bulan yang berada di Umbra Bumi. Kira – kira setengah (0.5) menit busur bagian Utara bundaran Bulan berada di kawasan Umbra Bumi. Mungkin perlu mengamati dengan seksama saat gerhana Umbra dimulai, hanya sebagian kecil pinggir Bundaran Bulan yang menghitam. Pengamatan dengan bantuan teleskop kecil maupun binokuler akan memperjelas berlangsungnya fenomena gerhana Bulan Sebagian. Setiap gerhana Bulan unik, perlu diabadikan untuk ditelaah lebih jauh.
Gerhana Bulan Sebagian hari Jum’at dinihari (jam 02:54 wib – 03:21 wib) tanggal 26 April 2013 tersebut merupakan gerhana Bulan yang tipis, maksimum hanya 1.5 % bagian Bulan yang memasuki umbra Bumi. Momen shalat gerhana yang berdekatan dengan shalat tahajud, mudah – mudahan dapat dimanfaatkan untuk pembinaan spiritualitas manusia pada malam hari.
Bagi yang ingin mengabadikannya memerlukan teleskop agar citra Bulan cukup besar. Gerhana Bulan tidak berbahaya untuk ditatap mata manusia. Mengingat waktu seluruh momen gerhana dimulai 01:04 wib hingga 05:11 wib, perlu mempersiapkan stamina dan perlengkapan untuk melawan kantuk dan dingin. Mudah – mudahan udara cerah sehingga kita dapat menyaksikan gerhana Bulan sebagian yang amat tipis hampir seperti kesulitan melihat hilal yang tipis.
Bandung, 23 April 2013
Dr. Moedji Raharto
Anggota Kelompok Keilmuan Astronomi
FMIPA ITB
Sumber Foto :www.google.com